Entri Populer

Minggu, 08 Januari 2012

Dakwah Dalam Perkembangan Teknologi

PEMBAHASAN

A. Media Dakwah dan Perkembangan Teknologi

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer media adalah sarana penghubung informasi, seperti majalah, surat kabar, dan sebagaianya.[1] Jadi dapat disimpulkan bahwa media itu adalah suatu sarana atau fasilitas penghubung dalam suatu penyampaian informasi yang berbentuk suatu bahan bacaan. Sementara Itu media dakwah adalah alat yang dugunakan untuk penyampaian materi dakwah kepada Mad’u. Alat itu bisa berupa media cetak atau media elektronik seperti buku, majalah, surat kabar, radio, televise, film, internet dan lain-lain.

1. Media Cetak

Yang dimksud media disini adalah buku, majalah, surat kabar, dan sejenisnya. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer media cetak ialah sarana informasi yang dicetak dan terbit secara berkala, seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya.Maka dari itu media cetak merupakan salah satu media yang ampuh dalam penyampaian dakwah. Dikarenakan jenisnya yang berupa bahan bacaan yang dapat dibaca berulang kali kapanpun dan dimanapun sehingga dapat mempengaruhi sasarannya.

Media cetak pada dewasa ini telah bermunculan bagaikan munculnya jamur di musim hujan. Baik majalah, koran ataupun buletin lainnya. Hal ini merupakan wujud nyata dari sebuah era informasi dan keterbukaan. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika para muballigh mampu memanfaatkan media-media cetak yang ada itu di sebagai sarana untuk merdakwah.

Pemanfaatan media cetak untuk kepentingan dakwah, dalam hal buku/kitab agaknya sudah cukup baik. dilahat dari banyaknya judul majalah yang beredar dimasyarakat seperti Hidayah, Sabilli, Tarwabi, Ummi. Media cetak memang sangat mudah dijangkau masyarakat pada umumnya, sehingga dalam mendalami Kaidah Keislamannya dia tidak perlu datang ketempat-tempat majelis atau pengajian majelis ta’lim dan sebagainya karena media dakwah dalam bentuk media cetak sangat detail mengulas penuh masalah-masalah agama dan bisa dibaca berulang-ulang. Buku ini hendaknya tampil dengan gaya bahasa yang lancer, mudah dicerna dan menarik public, baik mereka orang awam maupun kaum terpelajar. Namun masyarakat masih masih banyak yang kurang meminati surat kabar dan majalah Islam yang menjadi media dakwah. Ada dua penyebabnya, yakni: problem financial dan kurangnya kesadaran umat Islam akan peranan surat kabar atau majalah sebagai media dakwah.

B. Metode dan Sarana Berdakwah

Pada hakekatnya metode dan sarana untuk berdakwah sangat banyak dan luas atau bahkan mungkin tidak akan ada batasnya. Sebab semua yang bisa dikerjakan oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini selagi tidak berbenturan dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan sebagai metode dan sarana untuk berdakwah.

Ketentuan di atas apabila dakwah itu sendiri tidak diartikan dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh sebagian kalangan komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara formalitas, spt berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling berjalan kaki door to door.

Diantara metode tersebut seperti ngobrol-ngobrol di kafe, diskusi lintas agama, kunsultasi via alat komunikasi, mengadakan arisan bersama, rihlah ilmiyah dan lain sebagainya adalah termasuk metode berdakwah jika di dalamnya terdapatnya unsur ajakan kepada yang hak dan memperingatkan akan yang bathil. Begitu juga dunia kesenian, kebudayaan, pariwisata, entertainemen dengan segala pernak-perniknya, termasuk sarana untuk berdakwah, menurut pemahaman dakwah dalam makna yang luas sebagaimana dalam arti terminologi di atas.

C. Internet sebagai Sarana untuk berdakwah

Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.[[2]] Pada saat pertama kali internet diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan teknologi tersebut. Namun pemikir Islam adala Syria Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi berkata : ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang disitu bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan Islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema.

Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya pertama mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau, kedua pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i, keempat dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari, kelima cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas.[[3]]

Semangat dakwah yang disebut diatas; meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk “tanggung jawab moril” yang sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan dakwah terus dilakukan, hingga kini.

Setelah beratus tahun berselang sejak dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah, pada masa kini dakwah telah menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan di buku, koran, majalah, tv dan radio mendapatkan komplementernya berupa text dan hypertext di Internet.[24]

Langkah-langkah untuk berdakwah melalui internet dapat dilakukan dengan membuat jaringan-jaringan tentang Islam, diantaranya: cybermuslim atau cyberdakwah, Situs Dakwah Islam, YoutubeIslam atau IslamTube, Website, Blog dan Jaringan sosial seperti: Facebook dan twitter. Masing-masing cyber tersebut menyajikan dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang beragam variasinya.[35]

Perlu diingat bahwa keefektifan media ini juga sangat tergantung pad ummat Islam itu sendiri. Artinya kecakapan dan keikhlasan mereka dalam berdakwah via internet, serta kesungguhan mereka dalam meredam segala bentuk perpecahan dan perselisihan intern dalam ummat Islam sangat berpengaruh dalam sukses tidaknya misi suci ini. Untuk itulah diantara kewajiban para pemimpin aliran-aliran dalam Islam agar berusaha semaksimal mungkin untuk dapat merukunkan dan meminimalisisir titik perbedaan dan berusaha mengedepankan titik persamaan.

KESIMPULAN

Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat atau mudharat.

Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan lain-lain.

Pemanfaatan Internet sebagai media berdakwah sangatlah efektif, karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bias disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah. Informasi yang disebarkan lewat internet dapat menjangkau siapapun dan dimanapun asalkan yng bersangkutan mengakses internet. Tak hanya konsep dakwah konvensional yang dapat diberikan melalui internet. Umat Islam bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kepentingan bisnis islami, silaturahmi dan lain-lain, oleh sebab itu, umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi.

DAFTAR PUSTAKA

As Shouwy, Ahmad, 1985, Metode Dakwah dalam Perkembangan IPTEK, Jakarta:Gema Insan Press.

Farid, Miftah, 1983, Dakwah di Era Perkembangan Teknologi,Bandung:Perpustakaan Salman ITB.

Abd.Khaliq, Abdurahman, Strategi Dakwah Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi : CV. Pustaka Mantik, 2002.

http://yeyeanto.blog.com/2011/04/13/metode-dakwah-dalm-islam/ 21:32

Kamus Besar Bahasa Indonesia



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia

[2] Abd.Khaliq, Abdurahman, Strategi Dakwah Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi : CV. Pustaka Mantik, 2002. Hal 27

[3] http://yeyeanto.blog.com/2011/04/13/metode-dakwah-dalm-islam/ 21:32

4 As Shouwy, Ahmad, 1985, Metode Dakwah dalam Perkembangan IPTEK, Jakarta:Gema Insan Press. Hal.54

5 Farid, Miftah, 1983, Dakwah di Era Perkembangan Teknologi,Bandung:Perpustakaan Salman ITB. Hal.73

Tidak ada komentar:

Posting Komentar